PERBEDAAN LiDAR, RADAR dan SONAR
PERBEDAAN LIDAR,RADAR DAN SONAR
R Dewi K (21110119130073)
Berikut merupakan perbedaan Lidar,
Radar dan Sonar
|
Perbedaan |
RADAR |
SONAR |
LIDAR |
|
Gelombang |
Radio |
Suara |
Cahaya |
|
Klasifikasi berdasarkan gelombang |
- Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut) - Continuous Wave/CW (Gelombang
Berkesinambungan) |
Gelombang ultrasonic
|
Gelombang infrared |
|
Jenis-jenis |
-
Doppler Radar -
Bistatic Radar
|
- Sonar Aktif - Sonar Pasif
|
- Groundbased Lidar - Spaceborne Lidar - Airborne Lidar
|
|
Komponen berdasarkan sistem |
-
Antena -
Transmitter (pemancar
sinyal) -
Receiver (penerima
sinyal) .
|
- Sinyal (S) - Noise (N)
|
- Sensor Lidar - GPS - IMU(Inertial Measuring Unit) - Kamera digital
|
|
Kegunaan
|
-
Cuaca -
Militer -
Kepolisian -
Penerbangan -
dll
|
- Mendeteksi kapal selam dan ranjau, - Mendeteksi kedalaman, keselamatan
penyelaman,dll.
|
- Pertanian dan Perkebunan - Arkeologi - Geomorfologi dan Geofisika
|
Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan sebagai berikut :
A.
LIDAR
1.
Pengertian
Light Distance
And Ranging (Lidar) adalah sebuah teknologi
sensor optik yang berfungsi untuk memetakan jarak objek dalam sebuah ruang
sehingga kita dapat menentukan ukuran ruang dan permukaan. Pada dasarnya lidar
menggunakan pantulan sinar laser atau inframerah – near infrared (NIR)
untuk mengukur jarak objek di dunia nyata secara realtime
2.
Komponen
Lidar
Alat yang
memakai sensor lidar biasanya memadukan beberapa sensor lain untuk mendukung
keakuatan data. Komponen pada alat lidar pada umumnya yaitu
a.
Sensor
Laser
Komponen utama pada LiDAR yaitu
sensor laser. Biasanya sensor ini merupakan sensor near
infrared (NIR) yang dapat memancarkan sinar ke sasaran object kemudian
mantul kembali ke receiver sehingga dapat menghasilkan data yang dibutuhkan
untuk pemetaan 3d. Sensor ini dapat dibedakan dari kekuatan pancaran, cakupan
dan jumlah sinar per second. Sensor IR khusus lidar biasanya memiliki kelebihan
dapat melakukan multiple return yaitu memantulkan beberapa tembakan dalam satu
waktu.
b.
Sistem
Pemindai Optik
Ada beberapa jenis pemindai optik
pada sistem lidar. Ini sangat menentukan kecepatan pencitraan gambar, mode
pemindaian lidar ada beberapa jenis tergantung keperluan. Misalnya seperti dual
axis scanner, polygonal mirrors, azimuth & elevation atau dual oscillating
plane mirrors. Beberapa mode scan tersebut digunakan sesuai dengan keperluan
yang berbeda-beda. Semakin baik jenis perangkat optik, maka semakin cepat dan
baik hasil yang didapat.
c.
Photo
Detector / Receiver (Kamera)
Untuk menghasilkan pencitraan 3D yang
realis maka dibutuhkan kamera untuk mengasilkan foto saat melakukan pengukuran
lidar. Foto tersebut akan ditumpang tindih secara (overlay) dengan data yang
diterima sensor dalam bentuk X, Y dan Z.Hasil biasanya dapat dilihat setelah
operator melakukan post processing. Beberapa jenis receiver lidar antara lain
photodioda dan photomultipliers.
d.
Sistem
Pemetaan
Ketika perangkat lidar dipasang pada
sesuatu yang bergerak misalnya seperti satelit, drone, mobil, pesawat atau
robot, lidar memerlukan data tambahan untuk menganalisa posisi, koordinat, dan
rotasi.Biasanya lidar terintegrasi dengan sensor GPS untuk menentukan koordinat
geogratis, Inertia Measurement Unit (IMU) untuk menentukan rotasi / orientasi
dan alat pemrosesan data.Saat sensor LiDAR dipasang pada platform bergerak
seperti satelit, pesawat, atau kendaraan dan robot, sistem menganalisa kondisi
awal untuk dijadikan posisi dan orientasi absolut. GPS umumnya digunakan untuk
menentukan informasi koordinat geografis, sedangkan sensor Inertia
Measurement Unit (IMU) digunakan untuk menentukan orientasi. Kombinasi
kedua data dari perangkat tersebut digunakan sebagai metode penerjemahan data
sensor ke static points yang kemudian diolah lebih lanjut untuk
aplikasi ke berbagai sistem.
3.
Prinsip
Kerja LiDAR
Pada dasarnya
lidar bekerja dengan memancarkan gelombang melalui sensor laser yang
dipantulkan kemudian diterima oleh scanner. Data yang dihasilkan akan diolah
dan dipadukan dengan data lain yang diterima sensor pembantu seperti GPS, IMU,
dan sebagainya.
Dari sana kita
akan mendapat perbedaan jarak, koordinat, orientasi, image / video dan data
lain sesuai dengan sensor yang terdapat pada perangkat lidar.
Setelah itu,
data akan di proses dan dipadukan dengan data yang diterima oleh receiver
(camera) dan ditampilkan pada layar LCD. Selain mendapatkan pencitraan 3D, kita
juga akan mendapatkan hasil ukuran dalam bentuk data yang dapat diolah.
Pada saat
sensor di pancarkan dan diterima oleh receiver maka akan ada konversi data,
dimana
D= C X t /2
D : Jarak
antara sensor dan objek (meter)
c : Kecepatan cahaya (3×108 m/s)
t : waktu tempuh yang diperlukan laser (s)
4.
Kelebihan
Berikut merupakan kelebihan LiDAR
a.
LiDAR
manggunakan gelombang aktif sehingga akuisisi laser pun dapat dilakukan malam
hari. Tapi karena dalam paket system LiDAR sekarang sudah include dengan sensor
kamera (gelombang pasif) yang hanya bisa pekerja baik pada siang hari, maka
akuisisi hanya dapat dilakukan siang hari supaya kedua sensor dapat bekerja.
b.
Sistem
LiDAR dapat melakukan akuisisi jutaan titik x,y dan elevasi z dalam per jam
jauh lebih cepat dibandingkan dengan motede konvensional (survey ground).
c.
Kerapatan
point/titik ground yang dihasilkan per 1 meter sq minimal 1 point tapi bisa
sampai 9 point tergantung permukaan dan tinggi terbang (metode akuisisi) serta
FoV (Field of View/ sudut pandang sensor ke bumi). Besaran pulse alat
tidak begitu mempengaruhi, saat ini sudah ada vendor yang mampu membuat alat
LiDAR dengan pulse diatas 500kHz, pulse besar ini akan maksimal jika
pengambilan/akuisisi data dengan pesawat bisa “terbang tinggi”. Untuk wilayah
Indonesia negera tropis dimana awan berada di ketinggian 1000 s/d 1500 meter,
maka pesawat akan terbang di bawah awan. Untuk terbang dengan ketinggian
dibawah 1000 meter, adalah cukup menggunakan pulse 75-120 kHz dan FoV 40 s/d 60
deg.
d.
Karena
menggunakan pesawat udara, akses lebih mudah tentunya untuk
mengakuisisi/mencapai ke setiap bagian site. Dan disamping itu dapat
menghindari kontak langsung dengan masyarakat, yang menjadi masalah besar pada
survey ground / konvensional survey.
e.
Hanya
butuh 1 titik control tanah (BM) untuk radius terbang akuisisi 30 sd 40 km dari
titik control tanah tersebut.
f.
Mampung
masuk disela-sela vegerasi, karena karekter gelombang nya seperti gelombang
ultraviolet dan menggunakan gelombang lebih pendek dari pada spectrum
elektromagnetik yaitu sekitar nm 1064.
g.
Biaya
lebih efisien dan efektif, jika area > 1.000ha. Survey ground untuk 1.000ha
bisa 1,5M sampai 2M, jika menggunkan LiDAR system dibawah 1M.
5.
Kekurangan
Teknologi LIDAR
Berikut merupakan kekurangan LiDAR
a.
Sensor
LiDAR system tidak bekerjaan maksimal jika terhalang awan/kabut.
b.
Pulse
tidak dipantulkan dengan baik jika objek-objek pantul basah (berair). Karena
pulse Topographic LiDAR akan diserap / hilang jika mengenai air seperti sungai
atau pemukaan yang masih basah akhibat embun atau hujan. LiDAR yang digunakan
untuk Hydrographic berbeda dengan Topo, untuk Hydro dikenal dengan nama SHOALS
atau singkatan dari Scanning Hydrographic Operational Airborne LiDAR Survey.
System ini mampu mengakuisisi permukaan air dan kedalaman air 50 s/d 60 meter
dari permukaan air.
c.
Dalam
kondisi vegerasi yang sangat rapat “cahaya matahari pun” tidak bisa masuk di
sela-sela dedaun, maka dapat dipastikan pulse LiDAR juga tidak akan mampu masuk
sampai ke ground (tanah).
d.
Akurasi
data LiDAR atau ketelitiaan yang dihasilkan LiDAR bervariatif, sangat
bergantung pada kondisi permukaan: terbuka lunak, terbuka keras, semak beluka,
hutan rawa, hutan keras, hutan virgin dan lain-lain. Untuk area terbuka keras
ketelitan bisa mencapai dibawah 5 cm. Ketelitian Horizontal 2 kali s/d 5 kali
lebih “jelek” dari dari ketelitian Vertical.
B.
RADAR
1.
Pengertian
Radio Detection
and Ranging, ialah sebuah teknologi yang mampu melakukan mapping,
mendeteksi, dan mengukur jarak dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.Teknologi
ini biasanya digunakan sebagai piranti pada pesawat terbang, kapal laut, dan
alat informasi cuaca.Radar seringkali digunakan dalam bidang transportasi dan
dapat memberikan informasi terhadap benda-benda asing yang ada di luar
alat.Melalui infomasi tersebut, operator radar dapat melakukan mitigasi apabila
akan terjadi gangguan.Oleh karena itulah, kapal yang berlayar di laut atau
pesawat terbang yang melintas di langit dapat mengatasi gangguan saat
perjalanan.
2.
Komponen
Ada tiga
komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter
(pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .
a.
Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor
berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik
fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena
radar memiliki du akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam
bentuk phased-array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran
unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat
sistem RADAR.
b.
Pemancar
sinyal (transmitter)
Pada sistem radar, pemancar sinyal
(transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui
reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah
tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth
dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat,
efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat,
serta mudah dalam hal perawatannya.
c.
Penerima
sinyal (receiver)
Pada sistem radar, penerima sinyal
(receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang
elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor
antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang
diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat
sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data
dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di
layar monitor (display).
Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari
beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu
a.
Waveguide,
berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
b.
Duplexer,
berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima
atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati tersebut.
c.
Software,
merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh
perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.
3.
Cara
Kerja Radar
Konsep radar
adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat
dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama
penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor. Radar
digunakan untuk mendeteksi dan menentukan lokasi suatu target berdasar
karakteristik perambatan gelombang elektromaknit (GEM). Hal ini dapat
dilaksanakan dengan jalan mendeteksi pantulan dari GEM dengan bentuk tertentu,
seperti bentuk sinusoidal yang dimodulasi pulsa, setelah GEM. yang semula
dipancarkan tersebut dipantulkan kembali oleh target / objek yang dikenalinya.
Dengan cara ini Radar telah meningkatkan kemampuan manusia untuk
mengamati/melihat ligkungannya, terutama secara fisik. Walau demikian tidak
berarti bahwa Radar telah bisa menggantikan fungsi dari mata sebagai panca
untuk melihat, sama sekali tidak. Radar hanya dapat memperpanjang jarak jangkau
dari mata sampai batas tertentu, sehingga manusia dapat melihat apa yang tidak
dapat diamatinya secara langsung dengan mata. Pengertian “melihat” yang
dilakukan oleh Radar juga tidak sama dengan pengertian melihat pada mata,
karena dalam hal ini Radar tidak dapat misalnya membedakan warna dari objekyang
ditinjaunya.
Namun demikian
dalam “melihat” ini Radar punya kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh mata,
yakni kemampuannya utk “menembus” kegelapan ,kabut ,awan, salju ataupun
bahan-bahan tertentu lainnya.n Satu hal yang paling penting dan patut dicatat
adalah kesanggupan Radar untuk menentukan jarak yang tepat dari suatu target.
Bila sebahagian
dari sinyal yang dipancarkan Radar sampai pada suatu target, maka target
tersebut akan meradiasikannya kembali ke segala arah. Antena Penerima
selanjutnya akan menangkap enersi yang kembali dan meneruskannya kebagian
Penerima dimana sinyal tersebut dideteksi dan dianalisa untuk mengetahui
kehadiran, posisi atau kecepatan target tersebut, relatif terhadap Radar. Jarak
dari target diketahui dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh sinyal Radar
untuk merambat menuju target dan kembali lagi ke Penerimanya. Sedang arah
target ditentukan oleh arah datangnya pantulan g.e.m. itu sendiri. Jika target
tersebut bergerak relatif terhadap Radar, maka kecepatan target diukur berdasar
“Efek Doppler”, yakni pergeseran frekuensi carrier yang terjadi setelah
mengalami pemantulan. Berdasar “efek Doppler” disamping dapat membedakan target
bergerak dari target diam, Radar juga dapat mengetahui lintasan gerak dari
suatu target. Sistem Radar mulanya dikembangkan dengan tujuan utama untuk
mengetahuikedatangan dan posisi pesawat musuh serta mengarahkan dengan tepat
senjata anti pesawat udara kepadanya.
Meski Radar yang modern telah mempunyai beragam fungsi, namun tugas pertamanya sebagai pengukur jarak masih tetap merupakan salah satu dari fungsinya yang penting, karena sampai dengan saat ini masih belum ada satupun sistem lain yang mampu mengukur jarak secepat dan seakurat yang dilakukan Radar. Jarak target terhadap Radar dapat diketahui dengn mengukur waktu TR , yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sinyal Radar untuk mencapai target dan kembali lagi ke Penerimanya.
Pada umumnya gelombang Radar merupakan gelombang pembawa sinusoidal
yang dimodulasi pulsa sehingga menghasilkan sinyal yang terputus-putus, yang
mirip deretan pulsa.
Bentuk umum dari sinyal Radar yang berupa :
a.
Deretan
pulsa yang terbentuk dari sinyal sinusoidal yang terputus-putus
b. Pulsa pantul yang diterima seblm pulsa berikutnya terkirim. Deretan dari pulsa tersebut hendaknya sedemikian rupa sehingga pantulannya telah kembali / dideteksi Penerima sebelum pengiriman pulsa berikutnya. Jika deretan pulsa terlalu berdekatan, ada kemungkinan terjadinya “second time around echo”, yakni penerimaan pantulan/echo terjadi setelah pengiriman pulsa berikutnya. Karena “second time around echo” ini memungkinkan terjadinya kekeliruan atau salah penafsira
Selain itu sesuai dengan keperluannya, adakalanya sinyal kontinu
(contineous wave) lebih tepat dipakai sebagai sinyal Radar, yakni bagi Radar
dengan efek Doppler sebagai prinsip kerjanya.
4.
Komponen
Radar
Pada dasarnya suatu sistem Radar
terdiri dari bagian-bagian :
a.
Oscillator
: Sebagai pembangkit GEM
b.
Antena
Pemancar : Meradiasikan GEM yang dihasilkan Oscillator
c. Antena Penerima : Penerima yang akan mendeteksi energi GEM yang ditangkap oleh antena Penerima.
5.
Kelebihan
Radar:
a.
Keuntungan
utama RADAR, adalah memberikan kemampuan penetrasi unggul melalui segala jenis
kondisi cuaca, dan dapat digunakan di siang atau malam hari.
b.
Radar
menggunakan gelombang elektromagnetik yang tidak membutuhkan media seperti
Sonar (yang menggunakan air) sehingga dapat digunakan di ruang dan udara.
c.
Radar
bisa jarak jauh dan gelombang merambat dengan kecepatan cahaya ketimbang suara
(seperti dengan sonar). Ini kurang rentan terhadap kondisi cuaca dibandingkan
dengan Laser. Dan digunakan pada malam hari tidak seperti kamera pasif. Itu
tidak memerlukan kerjasama target untuk memancarkan sinyal atau emisi.
d.
Sangat
fleksibel – dapat digunakan dalam beberapa cara!
· Mode diam
· Mode bergerak
· Dua mode Directional
e.
Spread
balok dapat memasukkan banyak target!
f.
Dapat
sering memilih target tercepat, atau refleksi terbaik!
g.
Masih
sangat bisa diandalkan.
6.
Kekurangan
Radar:
a.
Waktu
– Radar dapat membutuhkan waktu hingga 2 detik untuk mengunci!
b.
Radar
memiliki penyebaran sinar yang lebar
c.
Tidak
dapat melacak jika perlambatan lebih dari satu
d.
Target
besar yang dekat dengan radar dapat memenuhi penerima
e.
Modulasi
genggam dapat memalsukan pembacaan sumber gangguan lainnya.
C.
SONAR
1.
Pengertian
Sonar
Sonar (Singkatan
dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan
istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti
penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan
penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air
lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk
sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee).
Lebih spesifik
lagi, teknik sonar dapat digunakan untuk mencari keberadaan suatu objek yang
berada di dalam atau dasar laut. Pada peralatan sonar terdapat suatu alat yang
memancarkan gelombang bunyi yang merambat dalam air, gelombang bunyi tersebut
akan memantul kembali ketika mengenai suatu obyek.
2.
Komponen
Sonar
a.
Echo
sounder
b.
Hidrofon
c.
Display
3.
Cara
Kerja Sonar
Pertama, echo
sounder mengemisikan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara
ini akan merambat dalam air. Jika mengenai obyek seperti ikan, metal, dasar
laut atau benda-benda yang lain, maka gelombang suara tadi akan terpantul.
Sinyal pantulan akan diterima oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang
menggambarkan karakteristik obyek di bawah air.
Untuk
mengetahui lokasi (jarak) dari obyek di bawah air, maka waktu yang dibutuhkan
gelombang suara tersebut dapat digunakan untuk mencari jarak panjang gelombang
yang ditempuh gelombang suara tersebut. Sedangkan jarak (posisi) aktual dari obyek tersebut diperoleh dengan membagi
dua panjang gelombang λ yang ditempuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
(t.thn.). LiDAR and RADAR Information. Diambil kembali dari Radat VS
LiDAR VS SONAR: https://lidarradar.com/info/radar-vs-lidar-vs-sonar
PUTRA, A. S. (2019, September 2). Diambil kembali
dari Perbedaan Radar, Sonar & Lidar:
https://arysukmaputra.blogspot.com/2019/09/perbedaan radar-sonar-lidar.html
Solihin, S. R. ( 2017, ). Apa itu Lidar Bagaimana
Cara Kerja dan Pemanfaatanya. Diambil kembali dari Septian Official Blog:
www.septian.web.id/apa-itu-lidar-bagaimana-cara-kerja-dan-pemanfaatanya/
Sri, F. (2021, Juni 22). Sridianti.com.
Diambil kembali dari RADAR : Cara Kerja,Kegunaan,Kelebihan dan Kekurangan:
https://www.sridianti.com/contoh-jenis-penggunaan-radar.html#:~:text=Kelebihan%20Radar%3A%20Keuntungan%20utama%20RADAR%2C%20adalah%20memberikan%20kemampuan,air%29%20sehingga%20dapat%20digunakan%20di%20ruang%20dan%20udara.
Komentar
Posting Komentar